The Only Living Boy in New York (2017) - Bocah di Nu York




The Only Living Boy in New York (2017)



Holla, Viewers! Lama tak bersua.
Lama banget.
Mohon maaf sebesar-besarnya untuk para tetuah blogger. Gue akhir-akhir ini badmood banget entah karena perkuliahan atau keadaan sosial, gue juga ga ngerti, padahal sibuk juga engga. Mungkin lagi jenuh. Pada pernah jenuh kan, ya?  Seru juga kayaknya kalau dibuat tag curhat diblog ini, tapi nanti dulu deh dipikirkan, apakah ini bijaksana atau tidak.. HAHA.

Langsung saja di hari yang indah dan luang ini gue ingin menuangkan secercah cerita alakadarnya yang gue rasakan saat menonton film ala-ala romansa. Jujur genre ini favorit gue sih, entah kenapa nyampe aja gitu sedih dan bahagianya. Memang kata orang saya melankolis, agak setuju sih. Hehe.
Film kali ini tidak direkomendasikan sama sekali sama siapapun. Gue bener-bener mencari sendiri di web streaming gratisan bagian top box office(?) Entah page keberapa barulah tertemukan suatu film yang judulnya menantang dan buat penasaran, ditambah covernya yang (mohon maaf) agak alay ala-ala cover wat*pad... Karena disaat itu gue sangat gabut dan agak galau jadilah muncul dibenak gue “ why not?

Thomas dan Johanna


Ini covernya...


Karena anaknya sangat penasaran, jadilah gue baca dulu sinopsisnya di IMDB, ratingnya cukup oke buat suatu film romansa ditahun baru-baru ini, 6.3/10. Saya terkejut tokoh utamanya mbak Kate Beckinsale dan mas Callum Turner. Mereka bisa dibilang famous lah dan aktingnya naisss. Terus entah gue scroll digoogle banyak banget gambar-gambar menantang HAHA. Rada takut sih nontonnya, kayaknya dewasa banget, tapi tenang gais, masi bisa ditolelir. FSOG aja aing sikat Sedikit fakta tentang film ini, kata IMDB sebenernya ini film sudah bisa muncul sejak 2012, tapi waktunya kurang tepat karena film 500 Days of Summer dan The Amazing Spiderman juga tayang, juga ada beberapa masalah terkait scriptnya.. entah apa, jadi baru bisa tayang 2017 deh. Ada baiknya sih, soalnya kedua film tadi keren-keren juga, ntar banyak saingan kan berabe yak.

Film ini berceritakan tentang seorang anak muda nan tampan (Thomas) yang baru saja pindah ke New York. Ia tinggal bersama mamanya. Mama dan papanya terlihat seperti tidak akur, tapi tidak bertengkar juga. Seperti dingin-dingin gitulah. Anak ini bisa dibilang berkecukupan, karena papanya memiliki perusahaan produksi buku di New York. Anak ini terlihat linglung dengan masa depannya, tapi dia memberanikan diri untuk tinggal disebuah apartment dan hidup layaknya anak muda seperti biasanya.. Tetiba.. ada seorang bapak-bapak tua yang baru pindah disebelah kamanya. Bapak itu bertanya “ Apa yang sedang kamu alami, nak? “

Apakah cukup menarik? Iya sih pasti ya.. #positifthinking.
FYI, film ini menitik beratkan pada perselingkuhan dan kedewasaan. Loh kok tiba-tiba selingkuh? Maaf kalau menurut kalian spoiler, tapi ini beneran ada di sinopsis aslinya kok, dan ini jauh dari main-plot, jadi jangan tegang dulu. Rileks.. Saya tau kalian bingung. Tapi semakin saya ceritakan nanti semakin spoiler. Langsung aja nonton. HAHA.

Mari kita bahas bagaimana sinematografinya. Jujur untuk film romansa-romansa sedikit komedi ini bisa dibilang standard, nilai tambahnya mungkin alurnya sangat rapih dan tidak terburu-buru, jadi kita bisa merasakan apa yang dirasakan tiap karakternya. Bapak tua yang misterius itu juga sangat dapat kesan keseriusan dan mencurigakannya, setiap dialog yang ia lantunkan juga penuh rubrik dan buat kita penasaran + mikir dikit. Kadang doi bisa bikin bingung dan terkesima sekaligus. Untuk kalian yang suka kata-kata emas dan puitis, berbahagialah kalian karena film ini sangat menyediakan. Dikarenakan profesi dari karakter-karakter ini tidak jauh dari buku dan literatur, jadilah hati ini bisa dimanjakan. Untuk gue yang suka baca buku dan mudah terhanyut dalam kata-kata, film ini just-rightttt.

Peran yang ada menurut gue sangat cucok. Apresiasi buat produser (Marc Webb) yang bisa mengatur mimik dan gerakan tiap karakternya yang tidak berlebihan dan tidak berkekurangan ini. Super sekali dia bisa memanfaatkan semua yang castnya miliki. Seperti contoh si Kate Beckinsale (Johanna) yang dibuat sebagai seorang wanita dewasa yang terlihat elegant dan sexy, setiap si Johanna berdialog, kebanyakan diclose-up. Jadilah semakin kena(?) you know lah, sulit menjelaskannya. HAHA. Callum Turner (Thomas) juga alamak ganteng banget ini orang. Entah karena di tipe gue apa gimana, smart dan polosnya sangat tersalurkan. Bagaimana dia terlihat yakin dengan apa yang dia katakan juga sembari terlihat dia sepertinya tidak tau apa yang dia lakukan (?) Pokoknya kalian diajak terombang ambing bareng mereka lah.


Sebuah contoh close-up


Tidak seperti romansa yang bisa ditebak endingnya.. film ini cukup sulit ditebak. Gue jujur tidak bisa.. Endingnya bisa dibilang “yak oke..” tapi bisa juga “ yaelahhh”. Anti-mainstream lah gais. Untuk kalian yang mau cerita orisinil, bisa banget ditonton. Tapi ini selera aja ya.. ada temen gue yang bilang ini film menye-menye banget kaya wat*pad. Untuk gue yang bisa dibilang sesepuh wat*pad, gue belum nemu nih plot dijiplak siapapun. Jadi yaaa its your choice.

Tidak film kalau tidak ada moral value. Gue sebagai pencari moral #ea sangat bisa menangkap maksud terselubung dari film ini. Jangan memandang orang rendah apalagi merasa paling benar dan paling tau Percayalah masi ada langit diatas langit. Jadilah pribadi yang selalu siap menerima kenyataan walau pahit rasanya. Semua orang punya jalan hidupnya masing-masing untuk menjadi bahagia. So, jangan menghakimi, gaiz! Cukup sudah review kali ini. Agak panjang, sorry yaaaa. Bye!


ps : 18++ ya, mohon pantaskan diri kalian terlebih dahulu XD

Quote favorit gue!





by : Theresia Caroline




Comments

Popular posts from this blog

The Autopsy of Jane Doe (2016) - What Happened to Her?

Gone Girl (2014) - Wanita yang Hilang

Exam (2009) - Cobaan atau Ujian?