The Autopsy of Jane Doe (2016) - What Happened to Her?


The Autopsy of Jane Doe (2016)


Holla, Viewers! Kali ini gue akan nge-review film bergenre horror... Judulnya The Autopsy of Jane Doe keluaran tahun 2016. Film ini diputar di now showing Indonesia pada awal-awal 2017 kemarin (sebenernya bingung kenapa telat setahun, udah banyak torrentnya atuh XD ) Tapi! Gue nontonnya di bioskop, loh! HAHA canggih gak tuh. Agak curhat sebentar ya, sebenernya waktu itu lagi gabut banget, liburnya tanggung gitu, jadi gak balik ke rumah (derita anak rantau) Jadilah gue me-time-an sendirian ke mall dan menghabiskan waktu di bioskop. Tadinya gue mau nonton Critical Eleven yang kebanyakan temen gue bilang bagus, tapi entah setan apa yang menghasut gue (apa jangan-jangan setan Jane Doe.. amit-amit weh) jadilah gue mengganti pilihan untuk nonton Jane Doe ini.. udah sempet milih seat nonton Critical Eleven tuh, tapi untung belum bayar, jadi masih bisa diganti kata Mbaknya.. hihiew thank you, Mbak!

Film ini mendapat rating 6.8/10 (IMDB) yang menurut gue kerendahan Minimal 7.0 sih seharusnya, but it’s okay la, perkara 0.2 gak terlalu curam juga. The Autopsy of Jane Doe ini diperankan oleh bintang film yang beberapa sudah pernah gue lihat sebelumnya, yaitu Brian Cox ( dia main di film Troy ), Emile Hirsch ( ada di The Girl Next Door :p ), dan Ophelia Lovibond ( sebagai Kitty di tv series Elementary CBS ). Film ini tergolong memiliki sedikit karakter, soalnya latar tempat kebanyakan hanya disebuah rumah tua yang merangkap sebagai ruang otopsi mayat.. /serem juga kalo beneran ada rumah begini yak/.

Ini Jane Doe 



Ini Bapak dan anaknya yang handle otopsi Jane Doe


Sedikit sinopsis dari film ini, yaitu ada seorang lelaki tua dan anaknya yang menjalankan pekerjaan turun-temurun sebagai peng-otopsi mayat, mereka sudah terkenal handal di kota itu. Di waktu lain, ada berita tentang kecelakaan disebuah rumah, kecelakaannya berupa kebakaran yang entah apa akibatnya. Pihak kepolisian sudah meredamkan suasana kebakaran, mayat keluarga sudah diamankan, semua sudah terkendali, tiba-tiba.. ditemukannya satu mayat lagi di bagian bawah rumah itu, anehnya mayat ini sangat bersih dan tidak ditemukan luka sedikitpun. Dengan segala kecemasan yang ada, polisi dengan sigap membawa doi ke rumah otopsi si lelaki tua itu. Mayat tersebut tidak memiliki nama, tidak ditemukan sedikitpun identitas ditubuhnya, maka mereka menamainya Jane Doe.

Jujur saja secara keseluruhan film ini unik, gue kira bakal thriller parah yang bener-bener hardcore (secara otopsi-otopsi-an, ye ga?) Tapi ternyata gue merasakan ke-horror-an yang sangat menonjol. Mungkin apa gue yang berlebihan.. atau gue cupu.. tapi menurut gue ini film serem. Sebagai parameter ke-sereman, menurut gue jauh lebih serem ini daripada Ouija, The Conjuring, Insidious, atau Paranormal Activity.. Yang buat serem di per-horror-an mostly soundnya, kan? Deg-deg-an sebagian besar didapat dari bass yang on-point, tapi! Gue tonton ulang dong dirumah. HAHA. Maaf emang anaknya suka menyiksa diri, tapi.. untuk kali kedua, gue tetep teriak... Jadi gue simpulkan film ini cukup dalam dan menakutkan.

Dari sinematografi semuanya fine-fine aja, bahkah keren! Gue paling gabisa melihat kabut-kabut blurry ditambah sound yang jeng jeng jeng jeng *semoga kebayang*, tapi ini gak selebay itu, cukup keheningan, kebisuan, pengambilan shoot yang lambat agak slow motion, dan voila! Sukses membuat se-bioskop teriak loncat-loncat bebarengan /sungguh kekompakan yang cupu/.
Film ini banyak dialog-dialog yang berkesinambungan, jadi usahakan fokus dan ingat biar seremnya dapet, soalnya per-horror-an ini gue dapat beberapa dari kata-katanya, dan sialnya imajinasi gue dengan bodohnya menciptakan keseramannya sendiri kampret.

Secara keseluruhan gue suka film ini, tidak membuang waktu dan uang dengan sia-sia. Pelajaran yang gue dapet... Jangan jadi tukang otopsi mayat.. HAHA BERCANDA Pokoknya jangan mencoba-coba hal yang sebenarnya kalian tau bakal berakhir buruk, jangan kepo terlalu dalam.. Terkadang ada beberapa hal yang cukup kita tau permukaannya saja, loh! Karena gak semua medan harus kita lalui /ea/. Cukup sekian review kali ini. Sangat direkomendasikan buat pecinta horror atau thriller atau yang sekedar ingin mengukur nyali. Bye!

Ps : Bisa ditonton streaming (ofc) di web favorite gue (putlocker) atau yang ber-sub Indonesia (layar kaca)



by : Theresia Caroline


Comments

  1. Filmnya emang serem kok. Apalagi pas adegan lonceng-lonceng itu...

    Cuma sayang endingnya doank yang agak garing.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah! Mbak Niken thank you udah mau mampir. Setuju sama mbak :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Gone Girl (2014) - Wanita yang Hilang

Exam (2009) - Cobaan atau Ujian?